Kronologi Orang Tua Cungkil Mata Anak di Gowa
Pesugihan di Gowa, Sulsel, yang mengakibatkan bocah jadi korban menuai kecaman dari berbagai pihak. Motif pesugihan bikin keluarga di Gowa tega hendak mencongkel mata bocah tak berdosa guna mempelajari ilmu hitam.
Korban pesugihan di Gowa, Sulsel, ini adalah bocah berinisial AP (6) yang matanya terluka karena hendak dicongkel. Tak hanya dia, kakak AP yang berinisial DD tewas karena dicekoki air garam 2 liter.
Pesugihan di Gowa Sulsel ini sudah membuat polisi turun tangan. Motif pesugihan ini juga diungkap oleh polisi.
"Benar, penganiayaan anak di bawah umur mengakibatkan luka berat, dilakukan kedua orang tua korban. Motifnya diduga dia melakukan pesugihan, ilmu hitam dan halusinasi dengan melihat di mata korban ada benda sesuatu dan ibu korban mengambil dengan tangannya, mencongkel terhadap anak," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman saat dimintai konfirmasi, Sabtu (4/9).
Berikut ini fakta-fakta terbaru soal pesugihan di Gowa Sulsel yang makan korban:
Pesugihan di Gowa Sulsel, Ortu Korban Diamankan
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (3/9) lalu. Saat ini, kedua orang tua korban sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga saat ini polisi pun masih mendalami motif pelaku.
"Ortu agak sulit diminta keterangan. Tapi kita amankan juga, ada kakek korban dan om. Kakek korban ini megang kaki dan om memegang rambut," kata Boby.
Polisi menyebut ada 4 orang yang terlibat dalam kejadian ini. Mereka adalah ayah korban (TT) (45), ibu (HA) (43), paman (US) (44), dan kakek korban (BA) (70). Kakek dan paman korban sudah jadi tersangka dan ditahan.
Pesugihan di Gowa Sulsel, Ortu Korban Jalani Tes Kejiwaan
Setelah aksi pesugihan di Gowa, Sulsel, viral di sosial media, kini orang tua korban dibawa ke RSJ Dadi Makassar untuk menjalani tes kejiwaan. Kepolisian pun masih menunggu hasil pemeriksaan.
Pemeriksaan kejiwaan ini membuat orang tua korban belum ditetapkan menjadi tersangka. Penentuan itu tergantung hasil pemeriksaan.
"Kepada orang tua kenapa belum jadi tersangka? Sekarang mereka masih ada di rumah sakit Dadi dalam rangka observasi. RS Dadi belum berikan observasinya," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (6/9/2021).
Saat ini, bagaimana kondisi korban pesugihan di Gowa, Sulsel? Penjelasannya Berikut ini.
Pesugihan di Gowa Sulsel, Anak Alami Trauma Berat
Saat dikunjungi, AP masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dia tak henti menangis dan mengalami trauma akibat ulah orang tuanya. Korban pun menolak didekati orang lain.
"Kalau sekarang masih trauma, pada saat kejadian itu masih ada masih ingat, masih teringat ke sana (kejadian pencungkilan)," ucap paman korban, Adi, kepada detikcom.
"Alhamdulillah, matanya tidak rusak dan baik, masih bisa melihat," kata Kawaidah.
Kronologi Ritual Pesugihan Orang Tua Cungkil Mata Anak di Gowa
Berikut kronologi kasus mata anak dicungkil orang tua akibat percaya Ritual pesugihan, pelaku sudah ditangkap Polres Gowa, di Sulawesi Selatan.
Masyarakat di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, digegerkan oleh berita dua anak tak berdaya menjadi korban tumbal pesugihan orang tua sendiri.
Untungnya, ketika terjadi peristiwa sadis tersebut, yakni pada saat dilakukan ritual pencungkilan mata kanan anak gadis berusia enam tahun oleh sang ibu sendiri, ada Bayu, paman korban yang murka dan buru-buru melaporkan aksi keji tersebut ke pihak kepolisian.
Kepada polisi, Bayu melaporkan kronologi peristiwa sadis yang menimpa keponakannya tersebut.
Seperti diinformasikan pada kanal Youtube Basis Info ID yang ditayangkan 5 September 2021, Bayu (34) ternyata baru saja tiba dari pemakaman setelah menguburkan keponakannya juga, yakni anak si orang tua korban, yang merupakan saudaranya.
Adalah DS (22) yang ternyata kakak korban anak enam tahun yang sebelumnya meninggal dunia semalam sebelumnya.
Ketika tiba di depan rumah pelaku, alangkah terkejutnya Bayu ketika mendengar suara teriakan anak kecil dan mendapati memergoki keponakannya AP (6) tengah dipegangi oleh ibunya, ayahnya dan kakeknya, sementara sang ibu berusaha mencungkil mata kanannya.
"Saat pulang dari kuburan ibunya dalam kondisi kesurupan. Kami tengah di depan rumah terdengar suara teriakan anak kecil," ujar Bayu.
"Kan kalau anak kecil dipegangin orang besar jadi susah bergerak. Ibunya yang mencungkil matanya, saya lihat langsung," kata Bayu menambahkan.
Bayu mengatakan ada empat orang pelaku perbuatan laknat terhadap keponakannya tersebut, yakni ibu dan ayah korban, serta kakek dan paman korban.
"Kata ibunya, dia melihat sesuatu dalam matanya, makanya itu yang akan diambil ibunya. Tapi kan logikanya kalau secara medis dengan tangan yang tidak bersih kan gak mungkin itu dilakukan,” paparnya .
Hal yang menyedihkan dari keluarga ini, menurut informasi yang dirangkum polisi, ternyata kakaknya AP meninggal akibat ulah tindakan ritual yang dilakukan empat penyembah mahluk ghaib tersebut.
Polres Gowa, Sulawesi Selatan dilaporkan sudah menetapkan empat tersangka atas kasus dua orang anak jadi korban tumbal pesugihan kedua orang tuanya.
Satu korban telah tewas mengenaskan dan sementara satu anak lagi sedang trauma berat dan mengalami luka berat akibat matanya dicungkil dengan alasan mendengar bisikan gaib.
Yang membuat kejadian ini ironis adalah hal tersebut dilakukan oleh kedua orang tua AP dan kakaknya, yang seharusnya melindungi mereka dalam keluarga. Untungnya masih ada paman yang mempunyai akal sehat dan berbudi baik, berhasil mencegah kejadian laknat tersebut.
DS, satu anak pelaku, yang padahal berusia cukup dewasa, yakni 22 tahun dipercaya tewas akibat dicekoki air garam. Berikut inisial pelaku, mereka adalah HAS (43), TAU (47), US (44) dan BAR (70).
Sungguh ironis, mereka merupakan kedua orangtua, paman, dan kakek dari korban.